Sedangkan, topeng Patihan memiliki mata terbuka lebar, mewakili tokoh Setiati dan Patihan Jawa, berwarna merah tua. Gending pengiringnya, lancaran blendrang laras slendro patet manyuro. Sementara topeng Lanyapan Alus memiliki bentuk muka menunduk (temungkul) dan berkumis. Warna muka kuning gading, mirip tokoh Bambangan dalam warna kulit purwa. Gending pengiring tari topeng ini adalah lancaran lagon semarangan laras slendro patet nem.
Terakhir, topeng Kelana bermata terbuka lebar, hidung menengadah ke atas dan panjang, mulut dan gigi terbuka, bertaring pendek dengan warna muka merah tua, mirip dengan tokoh Dasamuka. Gending pengiringnya, lancaran gonjing truntung laras slendro patet manyuro. Terdapat pula bentuk topeng tambahan yakni Punakawan dan topeng Kelana Yaksa serta beberapa tokoh yang disesuaikan dengan kebutuhan cerita.
Seperti dikutip dari rilis Dewan Kesenian Tegal (DKT), wayang topeng Tegal sempat jaya pada 1960-an. Namun, mulai tergusur oleh budaya modern pada 1980-an. Tari topeng Tegalan bisa dipentaskan siang maupun malam hari sesuai permintaan. Pentas topeng biasanya sekitar 3-4 jam dengan diiringi 10 panjak atau pangrawit, seorang sinden, dan seorang dalang.http://www.tegalkota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=25&Itemid=32
sing nt ws bisa apa pak???
BalasHapusohwww gitu thoo
BalasHapusEmang ana ..???
BalasHapus