Sabtu, 21 Desember 2013

FESTIVAL MONOLOG

“Kidung Sri Bedhaya” Juarai Festival Monolog Berbahasa Jawa

Senin, 25 Maret 2013 | 0:21
SIGIT ADHI WIBOWO

Selain itu, Didik Panji, penggarap lakon pada kelompok yang sama dinobatkan sebagai sutradara terbaik.Lakon monolog “Kidung Sri Bedhaya” yang dibawakan Komunitas Gendjer Surakarta, berhasil menjuarai Festival Monolog Berbahasa Jawa, Sabtu-Minggu (23-24/3), di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes).
“Kidung Sri Bedhaya” berkisah tentang prahara batin seorang penari bedaya yang menjadi abdi dalem keraton. Selain menari, Sri Bedhaya yang juga mahir melantunkan tembang Jawa diam-diam dicintai oleh sang raja. Hingga akhirnya Sri mempunyai buah hati hasil hubungan yang ternyata tidak pernah dikehendaki oleh raja. Sri pun tak pernah mampu menolak semua perintah “Ingkang Sinuwun”.
Festival diikuti 21 peserta yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Selama pementasan, tiap kelompok membawakan lakon dengan durasi waktu maksimal 45 menit.
Adapun juara II diraih oleh Komunitas Bebrayan Tegal dengan lakon “Honorer”, Juara III didapat Teater Gadjah Mada Yogyakarta dengan lakon “Bocah Kandhang, Wedhus, lan Gedhang”.
Pemeran terbaik didapat Saeful Mu’min dari Komunitas Bebrayan Tegal dengan lakon “Honorer”, iringan terbaik didapatkan Teater Gadjah Mada Yogyakarta dalam lakon “Slobok”, sedangkan penata iringan terbaik diraih Gendjer Surakarta.
Kreatif
Sosiawan Leak, seniman teater yang menjadi salah satu juri dalam perhelatan ini mengungkapkan, bahasa Jawa sangat memungkinkan untuk dikembangkan melalui moda ungkap kreatif semacam monolog ini. “Berbeda dengan pementasan monolog yang sering kita temui berbahasa Indonesia, keragaman dialek yang terdapat di dalamn monolog berbahasa Jawa adalah wujud kekayaan kultur,” ujarnya.
Untuk menilai, dia mengatakan, juri bahkan sampai berdebat untuk menyamakan konsep. “Kami harus ‘bertengkar’ dahulu untuk menyamakan konsep mengenai monolog berbahasa Jawa yang memang baru diselenggarakan untuk pertama kali ini,” tandasnya.
Selain Sosiawan Leak, juri lain adalah redaktur budaya harian Suara Merdeka Saroni Asikin dan Thomas Haryanto Sukiran dari Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT).
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa FBS Unnes Yusro Edy Nugroho mengungkapkan, kegiatan diselenggarakan sebagai rangkaian agenda seni dan budaya memeringati Dies Natalis ke-48 Unnes.
“Tidak menutup kemungkinan bila kegiatan ini didukung banyak komunitas, Unnes akan menggelarnya secara berkala,” katanya, ketika menutup kegiatan.
Ditulis oleh : 

KEMENANGAN KOMUNITAS BEBRAYAN TEGAL

Kamis, 04 April 2013

Komunitas Bebrayan Tegal sabet Penghargaan


Kemenangan komunitas bebrayan tegal dalam festival monolog bahasa jawa tingkat nasional 2013 di UNNES, 
sejumlah 21 peserta festival saling beradu kreatifitas untuk merebutkan penghargaan 
pada tanggal 23-24 Maret 2013 di Fakultas Bahasa dan Seni, UNNES.Acara tersebut merupakan rangkaian 
acara dies natalies ke-48 UNNES,perwakilan dari Tegal yaitu  komunitas Bebrayan Tegal 
pimpinan Moh. Yasykur Arif  menyabet  penghargaan sebagai penyaji terbaik 2,Aktor terbaik dan nominasi artistik terbaik. 
Ini merupakan bentuk kreatifitas penggiat seni tegalyang membuktikan bahwa bahsa tegal
 merupakan bahasa yang bisa dicerna dan diterima di wilayah jawa tengah khususnya,
 lakon yang dibawakan oleh komunitas bebrayan dalam festival monolog bahasa jawa tingkat nasional 2013 
di UNNES adalah lakon yang berjudul “HonoRer” karya/sutradara: Seful Mu’min dimana menceritakan tentang kisah guru honorer
 bernama Nawir yang memiliki konflik batin dengan istrinya, yang menyababkan ibu dari Nawir meninggal dunia,
 gejolak dan kegelisahan atas peristiwa tersebut membuat Nawir ingin melenyapkan istrinya,
 meninggalnya ibu dari Nawir dikarenakan serangan jantung mendengar hutang yang dibebankan pada orangtua Nawir,
 perempuan itu bernama Ningsih. Namun niat untuk membunuh ningsih ujar dilakukan karena Nawir merasa bersalah
 bilamana membunuh istrinya merupakan perbuatan yang akan mencoreng dirinya sebagai guru serta yang ditakuti nawir adalah muridnya
 akan meniru bentuk perilaku gurunya. Akhirnya nawir tersadar dan menangis tersedu mengingat orangtuanya, 
namun ia beranjak menuju sekolah untuk mengajar,nawirpun bertekad untuk mengabdi sebagai guru walaupun statusnya guru honorer.
 Ia percaya suatu saat nanti nasib akan berpihak pada dirinya.
Yang diikuti 21 Kelompok kesenian dari berbagai daerah berlomba-lomba menampilkan garapan terbaiknya.

FAMLET PEMENTASAN HONORER DI SLAWI DAN SEMARANG



DUA FAMLET PEMENTASAN MONOLOG BEBRAYAN DI SLAWI DAN SEMARANG

NASKAH '' LASTRI ''

‘’ LASTRI  ‘’
Karya : Seful Mu’min
‘’ …biarkan aku bebas,jangan perlakukan aku seperti binatang, aku hanya bisa menangis dan menangis…’’

KEGADUHAN PEMAKSAAN DAN PELECEHAN TERHADAP WAJAH CANTIK GADIS-DAGIS DESA , DIPAKSA MELAYANI NAFSU TENTARA JEPANG. SILUET BERTABURAN
KEHENINGAN MENERPA SEKITAR, DALAM KEADAAN SEPI, SUNYI DAN PENUH KETENANGAN. SESEKALI TERDENGAR SUARA PUKULAN BESI BERLAHAN DAN HILANG DALAM KESUNYIAN. SUARA  DENTINGAN TERUS BERIRAMA MEMECAH SUASANA.
DALAM KEHENINGAN MALAM TERDENGAR SEKALI JERITAN PEREMPUAN. ANGAN KEMBALI MENGULANG KISAH-KISAH KEKEJAMAN DAN KETAKUTAN PEREMPUAN ITU. GAMBAR BERMUNCULAN, SUARA-SUARA DISEKELILING BERADU. KIDUNG BERKUMANDANG SINTU.GELAP.
LAMPU BERLAHAN MENYALA TERLIHAT SEORANG PEREMPUAN DALAM PASUNGAN. BERANTAAN DAN MENOPANG TUBUHNYA YANG TA BERBADAN DUA. IA SESEKALI TERTAWA , SESEKALI DIAM DAN TIBA-TIBA MENANGIS.

LASTRI          : ( Terdiam, menangis dan tertawa )
 Tenanglah sayang ( membelai perutnya yang buncit ).Tinggal menghitung hari saja kamu akan menikmati dunia ini sayang. Kita akan menerpa hangatnya matahari sayang. Aku akan menjadi ibu. Meski…..( terdiam ). Menjerit.
 Tidak-tidak…..( menangis )….kau akan malu nantinya,,,melihat ibumu seperti ini, mungkin kau akan bertanya siapa bapakmu nak,,,( meraung,mencerit, menangis )
Terdengar kegaduhan diruang pasungan, muncul orangtua Lastri.
IBU                             : Lastri,,,,,lastri,,,,ini ibu nak, sadar nak,sadar,,,,ini ibu ( memeluk dan memberikan ketenangan ). Kenapa tengah malam kau berterik Lastri,, Kenapa nak?
LASTRI          : ( hanya menangis ) Kenapa seperti ini bu,,,, Lastri sudah tidak kuat
  Lagi bu, kenapa seperti ini bu,,apa salah lastri .?
IBU                 : Iya nak, hati siapa yang tidak terenyuh melihat anak gadisnya dipasung seperti
                          Ini, ibu merasakannya nak.Kau anak ibu,,,susah senang ibu juga merasakannya.
LASTRI          : Mau sampai kapan ini berakhir, jabang bayi sudah ingin menyaksikan ibunya yang sekarat disiksa oleh orangtuanyan sendiri. Mau sampai kapan bu?
IBU                 : ( diam,,,tidak dapat menjawab, berlahan menangis ) Maafkan ibu nak ,ibu tidak  tahu lagi harus melakukan  apa. Segala upaya sudah ibu tempuh nak, dari membujuk bapakmu, melaporkan kepada Gubernur Jendral, sampai kesemua warga dusun. Mereka hanya ketakutan nak, bila ada yang berniat atau membebaskanmu maka nyawa taruhannya. Meski itu ibu selaku orang tuamu sendiri.
LASTRI          : Tetapi Lastri sudah tidak kuat bu, beberapa hari lagi / waktu yang akan menentukan nasib Lastri dan Calon cucumu ini bu.
IBU                 : Tenanglah nak,,,ibu di sampingmu sekarang, kau tak sendirian. Seperti halnya ibu dulu waktu mengandung kamu, nenekmu selalu mendampingi ibu. Beliau selalu perhatian setiap malam dielusnya perut ibu, dan selalu mendoakamu nak.
                        Kemari nak,,,dekap ibu,, kau anak ibu satu-satunya. Terus belai jabang bayimu ini, seperti ibu membelaimu setiap malam, waktu kau dalam kandungan. ( dibelai ramput lastri diambilnya serit dan merapikan rambut Lasrti dengan melantunkan kidung )

                        Cah ayu aja nangis bae
                        Mene merek ibu, critana
                        Oooooo…….
                        Cah ayu aja meneng bae
                        Mesem, bungah atimu
                        Ooooooo…….

                        ( Lastri tertdur…setelah ibunya melantuntan kidung , ibunya memandangi lastri dan memberikan belaian dan menyelimuti tubuh Lastri dengan haru dan tetes air mata )
                        Maafkan ibu nak, semua itu karena bapakmu,,,ibu tidak dapat membantumu lebih. Ibu, terancam bila membantumu. Itu sudah kesepakatan bapakmu dengan Pimpinan pasukan jepang. Kau dikorbankan bapakmu sebagagai hadiah ucapan terimakasih telah manjadikan bapakmu seorang kepala dusun, dan bapakmu bekerja dibawah tangan Pasukan Jepang nak. Ini untukmu,,semoga suatu saat bisa berguna nak.
                        Maafkan ibu nak. ( menangis merangkul Lastri )
LASTRI          : ( Terbangun, memandangi ibu, )Ibu menangis?
IBU                 : Tidak nak,,
LASTRI          : Mata ibu mengeluarkan air mata dan memerah.
IBU                 : Tidak nak,,mata ibu hanya terkena debu saja,
LASTRI          : Maafkan Lastri ya bu…
IBU                 : Kenapa Lastri minta maaf,,,Lastri tidak bersalah,
                        Terdengar panggilan keras memanggil nama Rasum ( Ibu dari Lastri ).
BAPAK          : Sum…..sum….kamu dimana sum ( suara makin keras mendekati keduanya )
                         Sum,,,,,hai…..apa yang kau lakukan disini sum? ( Nampak marah )
IBU                 : Tidak pak, ibu hanya mengisi minyak lampu di  tempat ini.
BAPAK          : Hah,,,,alasan….sudah sering bapak bilang…jangan sering ibu keruang. Biarkan lastri sendirian bu..anak tak berbakti pada orangtuanya pantas diperlakukan seperti ini.
IBU                 : Tapi….( segera ditepis )
BAPAK          : Sudah lah sekarang tinggalkan lastri sendiri disini ( memaksa untuk keluar , menyeret istrinya )
IBU                 : Biarkan ibu disinipak ….biarkan…
BAPAK          : Keluar bu,,,,kau tidak mengerti,,,( keluar dengan teriakan dan brontakan )
                        HENING KEMBALI, HANYA LASTRI SENDIRI, TERDIAM, MENANGIS DAN MEMBELAI JABANG BAYINYA ).SESEKALI KETAKUTAN,SESEKALI TERTAWA DAN MENANGIS.
LASTRI          : Aku ingin bebas, jangan perlakukan aku seperti binatang, aku hanya bisa  menangis dan mengis. Maafkan aku nak, bila ibumu nati tidak mampu merawatmu/tak mampu memandangi wajahmu nanti. Entah siapa bapakmu nanti. Ibu menjadi korban dari ketamakan orangtua ibu sendiri. Ibumu ini dijadikan hadiah untuk tentara-tentara jepang. Masih banyak lagi diluar sana yang bernasib sama dengan ibu nak, ibu jijik dengan diri ibu sendiri. Setelah kau terlahir nanti entah apa yang akan ibu lakukan. Ibu sudah tidak kuat lagi.
                        TERMENUNG , DIAM SESEKALI IA TERTAWA, MENANGIS.
                        DIAMBILNYA KAIN UNTUK BUNUHDIRI. DAN BERPESAN TERHADAP
                        JABANG BAYINYA.

                        Dan bagi anakku kelak nanti
                        Maafkan aku ibumu ini
                        Belum sempat ku belai rambutmu
                        Belum sempat aku susuimu
                        Kau anakku, namun sekian ini akan ku akhiri
                        Penderitaanku
                        Perihku
                        Dan kemelutku

                        Maafkan nak, ibu belum mengijinkanmu menghirup udara sesak ini
                        Ibu sudah tidak kuat.
                        Maaf....
                       
                        ( dicegah oleh ibunya yang datang )
IBU                 : Hentikan lastri,apa yang kau lakukan..( tarik menarik , meraihnya dan memeluk lastri ) Apa yang kau lakukan nak ?
LASTRI          : ( menangis,,,,)
IBU                 : Ibu tau nak,,,ini salah bapakmu, ia menjadi budak penjajah, mengorbankanmu menjadi penikmat budak-budak Jepang. Dan ibu merasakannya nak, entah ini anak siapa.kau menanggung malu,,,baiklah,,,,demi kebaikan kita bersama, ibu akan membantumu keluar dari tempat ini, meski ibu tau resiko didepan mata. Ibu akan dibunuh
LASTRI          : Biarkan lastri mati bu,,,dan biarkan jabang bayi ini tidak pernah melihat dan mendengar ibunya / kakakeknya yang rela mengorbankan keluarga. Lastri ingin merdeka bu,,seperti negara ini ingin merdeka.
                        Ijinkan lastri merdeka, kematian adalah kemerdekaan yang paling mulia.



                        TERJADI GOLAKBATIN YANG RUCAH ANTARA IBU YANG MENAHAN ANAKNYA, DAN KEMATIAN YANG DIINGIKAN SANG ANAK. MENDENGAR KEGADUHAN MUNCULAH BAPAK LASTRI.
BAPAK          : Apa yang kalian lakukan ,, bapak sudah banyak mendengarnya. Dengarkan wanitaku, Jabatanku dan pengabdian ku lebih mulia dari pada kalian, Aku akan mengorbankan siapa saja, termasuk kalian demi ketentramanku dan jabatanku,, Persetan dengan indonedia. Memang sekarang bapakmu ini terlahir di Indonesia, tapi semua itu kesengsaraan. Setelah Kau melahirkan anakmu itu segera kau ikut pasukan jepang ke arah timur, mereka akan agresi militer, tugas kau melayani mereka. Dan anak yang nantinya lahbir itu segera kau buang .
                        Jangan kau perlihatkan atau orang lain mengetahui itu. Setelah semua terkuasai maka bapakmu ini kan menjadi orang terpandang dan memimpin di daerah kekuasaan jepang. Kau paham ?
IBU                 : Pak ,,,setega itukah kau pak...? ini anakmu  lastri, dari buah perkawinan kita pak.yang kini tersiksa oleh bapak,,,lebih mementingakn kekuasaan, bahkan negara telah bapak hianati, ..
BAPAK          : Dasar wanita ....jangan banyak bicara ,,sekarang ikut aku,,akan ku kurung kau,,,( diseret ke dalam raunganan lain , dan terdengar kesakitan dan tolongan )
IBU                 : Lastri lawan orang ini,,, ini buikan bapakmu,,,ia binatang lastri,,,tidak mungkin seorang bapak rela mengorbankan anaknya demi kepentignannya. Lawan lastri...( menghilang suara itu )
                        LASTRI MEMIKIRKAN SESUATU DAN MENYIAPKAN ALAT UNTUK MENGHABISI BAPAKNYA. DITEMUKANYA SUSUK RAMBUT YANG DISIAPKAN LASTRI YANG DIBERI OLEH IBUNYA.DAN KEMBALILAH BAPAKNYA. DAN MENYIKSA LASTRI HINGGA LASTRI MENGALAMI KESAKITAN.
BAPAK          : Dasar wanita ibu dan anak sama saja,,tidak ada bedanya,,,( ditampar , dijambak )
                        Dengarkan ....apapun akan ku korbankan demi bapakmu ini menjadi penguasa...meski dengan Jepang.
                        TIBA-TIBA DITUSUKNYA PERUT BAPAKNYA DENGAN SUSUK KONDE YANG DIBERI IBUNYA...DAN MERASA KESAKITAN DIRAIHNYA KUNCI DARI PINGGANG BAPAKNYA DAN IA MELEPASKAN DIRI DARI PASUNGAN. SELANG BERAPA DETIK LASTRI MENGALAMI KESAKITAN DIPERUNYA. DIA MERAUNG ,MENANGIS BERJUANG. LAHIRLAH ANAKNYA. TANGISAN ABAKNYA MEMECAHKAN SUASAN..LASTRIPUN TERIAK.


SELESAI
 Tegal, 21 okt 2013
( Dipentaskan  oleh Teater Akar Pada tanggal 27 November 2013 )




                       


NASKAH MONOLOG '' HONORER ''



HonoRer
Karya / Sutradara :
Seful Mu’min











Wayah wong wis pada wareg turu, srengengee sedelat maning nangkring. Jago wis pada kukuruyuk, nyimbolna wis esuk. Swara radio gemresek ora jelas. Siaran acara wis entek. Anteng meneng. Jarume jam wis pada mudun pas nang angka 6. Radio tetep gremesek. Mandeg. Ampleng.Gedoran lawang ujug ujug moni keras. Suarane keras nemen.

‘’ woi….aja mbudegi…..awit bengi anjog esuk radione moni bae,,,ora nyadar,,,kiye wis tanggal 1,,,bayar kosan,,,wis 4 wulan nunggak bae,,,tanggi wis awan lampune dipateni,,irit,,,woi tangi,,,kapan pan bayar????’’
`
Nang njerone slimut ana sosok lanang perawakane gempal. Slimutan, Ujug-ujug tangi krungu suarane sing due kos ndobrag-ndobrag lawang.
Bisane radio suarane gremesek??? (Njagong nang pinggir amben).
Sing arane wong numpang durung bayar kosan ya kaya kiye….utang durung nyaur ditagih terus nggal dinane,,,tapi ya ora papa yen ana duit bakalan tak bayar..kiye tah lagi laka..muga-muga dina kiye bisa bayaran kena nggo bayar kosan.
Pengrasane lagi bengi radio wis tak pateni, bisane urip  yah.....nglindur ndean. Wis pan belilah.(Tangi sing amben, marani ceret, wedang nang njero ceret diinung ora atik gelas). Dina kiye dina Senin, tanggal 1, kue tandane enyong kudu gasik soale tanggal siji, yen wong-wong nyambut gawe tanggal siji kue tanggal sing nguripna panguripan,,,kaya wong kebelet ngising diampet barang ditokna mbok prol, laka beban anteb nang silit. Tanggal siji wayahe bayaran, dadi sing kanane nyong mumet kiye madan plong,,,
Dina kiye jarene bayarane sejen, sing wis-wis wingi ana kumpulan, ana peraturan anyar sing pemerintah mengenai upahe guru-guru sing pan mundak. Aja kalah karo regan mengkreng sing nggal dinane regane sejen, kadang mudun kadang manjat. Mudah-mudahan bayarane mundak.
Wis patang tahun nyong ngabdi, bayarane ajeg lethek. 350 nggal wulane. Kari dietung-etung ora nyukupi nggal dinane, Kayong ampun nggo bayar nggal dinane kudu nyambi-nyambi. Ora sepadan karo pendidikane enyong. Nggo tuku bensin bolak balik sadinane 10.000, drung go tuku sabun, mangan, nggo tetek bengek liyane. Wis samono be ra nyukup,,,ana ana nyong sing tombok..ampun...........
Wis katon adoh men bandingane,,, apa maning kebutuhane enyong nambah,,,umur wis 28 tahun durung mbojo, sejatine wong lanang umur samono kudu wis due gucelan,,lah sampe saiki nyong dewek durung due apa apa. Boro -boro mikir bojo, mikir awake dewek wis anteb.
Mbuh apa sebabe nyong dadi guru,,enyong dewek kuliah nang jurusan pendidikan wis teteg sing ati. Kiye kutukan apa salah dalan. Umar bakri kayane njelma nang awake enyong, nasibe pada bae. Pan sampe kapan???
Seandene nyong dina kiye bayarane mundak, duite pan nggo wongtuane enyong, pan nggo tuku pakean, pan nggo modal usaha, pan nggo jalan-jalan karo pan luruh wadonan,,hwhwhw....bayaran pertama sing luarbiasa. Wadon-wadon pada marek,,,pan luruh wadon sing paling ayu,,,tak jak jalan-jalan.
Wis jam enem enyong kudu cepet – cepet, ( keder nggoleti anduk ) lah ndokone nang endi yah,,,, ( bolak-balik sing akhire ketemu nang mburine lemari ). Kerja ngabdi negara pancen gampang-gampang angel, kudu sabar. Sabar-sabar bae ya ora keduman,,, ( njagong nang kursi,sikile tengkreng nang jengkok ).
Akeh wong sing dadi korban kesabaran,,,akeh ora mung siji loro tok. Enyong wingi maca koran akeh wong dagang pinggir gili digusur jare ngrusak pemandangan kota. Ana maning pembantu nang negarane tetangga diperkosa, dirabeni sampe dipateni. Luwih adoh sing kene mbang wetane paling pojok indonesia, dunyane dikeruki daning wong landa, dunyane didol, tapi nasib-nasib wargane pada mlarat, laka panguripan lampu, peteng kaya awake. Pibe donge.....!!Kiye sing arane sabar,,,kiye singa arane sabar...sabar dianiaya wong, sabar direbut hake, sabar dirampok harga dirine. Yen wis kaya kiye sapa donge sing disalahna.. Jare sapa negarane dewek kiye makmur, jare sapa negarane dewek masyarakate guyub...edan apayah...!!!
Hemmm........( mandeg eling jam wis awan, ngileng jam wis lumayan adoh geser, durung adus ). Ora eling jam, yen wis ngomong ya wis ora kelingan apa-apa, durung adus maning.
Mlebu nang mburi, barang pan adus banyune laka ora mili. Keder mlebu kamar maning. Jengkel lantarane banyu sing nggo adus laka..
Banyune ora mili saiki wis katon awan , enyong pan mangakat. Pibe kiye kayong pan mangkat nang sekolahan ora kepenak ora adus. Arane be guru digugu karo ditiru , apa bae omongane guru ya bakalan digugu daning murid-muride, apa maning yen ucapane , perilakune guru kue bakale ditiru, nyong wedi yen nyong ora adus bakalane ditiru daning murid-muride,, wagu oh,,,,semrawud nang kelas,,,,
Tapi pibe maning, keadaane kaya kiye jam muter terus wis awan...yen mikiri adus bakalan telat malah ora kepenak karo murid-muride enyong. Nembe dina kiye tok enyong dadi guru mangkat maring sekolahan ora adus. Nembe dina kiye tok,, mana - mana adus terus....yen ora percaya mana takon karo kepala sekolahe enyong arane Pak Warto, Belio paham nemen kredebelitase enyong dadi guru,, kerjane luar biasa....dadi ora masalah yen dina kiye ora adus,,,
( mondar mandir nggoleti pakean dinese, ketemu nang tumpukan lemari, dinggo klambine )
Awit mbien anjog saiki akeh keluhan guru-guru, nyong be iya,,,ngerti dewek uripe enyong. Jaman semana luruh sekolah go ngabdi be anggele por poran, yen laka wong njerone ya angel,,, pan ngenteni anjog bada kucing ya ora bakalan cepet olih. Ana maning pan ngabdi nang sekolahan ana sing ditariki duit,,, duite ora sewu rong ewu, tapi jutanan, akeh wong-wong pada nglakukna dalan pintas nyogok demi olih tempat ngajar/ ngabdi. Compong yah,,,,untunge enyong ora kaya kue. Gemiyen pas nembe lulus sarjana pendidikan enyong nggoleti sekolahan angel nemen sataun nganggur luruh sekolahan ora olih-olih, pernah ana sing nawani nang sekolahan negri,tapi ya kue enyong kudu mbayar duit jutanan,,limang juta jon, bayangna , wong pan luruh kerja malah dijaluki duit, alesane nggo ongkos pelicin,,,duit be ora due...ampun.....pan dadi apa yen pan dadi guru lewat dalan ora bener,,, ngko murid muride sih kepriben. Ancur kabeh,,,,,
Nang dunia pendidikan ana sing arane mendidik karo ana sing dididik. Jare kamus besar bahas indonesia sing disingkat KBBI, pendidikan artine cara nggo ngerubah wateke wong, kumpulane wong nggo ndewasakna wong atik cara pengajaran karo latihan. Kue artine pendidik / guru ideale sanggup ngubah watek perilaku murid-muride sing luwih apik.
Nah.....kari pendidike utawa gurune mlebu kerja nang sekolahan atik cara sing ora sehat,,,,piben deweke bisa ndidik wong liya? Padahal esih akeh calon pendidik liyane sing potensine, tapi dipinggirna daning sistem sing ora memihak.
Memang serba angel zaman saiki,,jelas jelas ana peraturane,,jelas jelas ana undang-undange be tetep ora ilang-ilang budaya bobrok.
Kudu bener-bener kerjakeras yen pan dadi guru, sebabe nang kana akeh masalah sing kaitane karo pegawean. Yen kaya kiye jarang wong sing gelem dadi guru. Pan krepiben yen generasi enom laka sing gelem dadi guru ? Moral  negarane dewek pan kaya apa..pasti  moral bangsa dadi parah, masyarakate pada goblok, negarane dewek bakal diasingna daning Negara negara liya. Enyong ora bisa mbayangna yen dewek diasingna daning negara liya karena negarane dewek negara bodo. Sing ngisor nyerang,sing nduwur nyolong patok lemah karo kebudayaan,,,sing iringan pada nyerang kepengin merdeka dewek-dewek,,coba dipikirna durung sampe diasingna karo negarane dewek durung patia bodo wis kaya kue perlakuane…apa maning yen bener negarane dewek bener-bener bodo lodo kaya kebo. Sampean ngerti (takon maring ngarepe) ana ibarat, kebo ditotol cungure,,,ngarti artine? (takon maring ngarepe), lah kaya kiye um,,,kari kebo lagi nang sawah ana manuk sing menclok notol cungure, si kebo bakalan getem bae… ora peduli cungure ditotoli manuk..kebo maen meneng…………bae…..maen bodo………
Wis ora usah adoh adoh,,,negarane dewek bae,,ana pejabate pada korupsi,,,sing liyane getem tok,,,plonga plongo kaya kebo,,,,negarane dewek dunyane dicolong, alase dibabad, wargane diperkosa ya tetep kaya kebo,,,plonga plongo,,,enyong kari ngarani republik kebo…republic kebo,,,,pemimpine kebo,,,waragane kebo,,,serba kebo pokoke…..
Tapi aja salah yen kebo kue daginge enak,,,daginge dimasak apa bae enak.
Enyong ora kepengin plonga plongo kaya kebo….ente ente kabeh aja pada dadi kebo ya…..
Lah wis jelaskan,,,dadi yen generasi enome laka sing gelem dadi guru,,,negarane dewek bakalan ambrol,,,,ora diregani daning negara liya.,,tapi kudu luruh sing gelem dadi guru,,,ya mau jere tah guru pahlawan tanpa tanpa tanda jasa. Ya dadine jasane ora diregani owh,,,heeheh( nyengir).
Kweh,,,,ora bisa dibayangna,,,,
Aja maning enyong guru honorer sing nembe 4 taun ngabdi,,kisah nang njaba akeh nemen sing luwih nelangsa….kaya kisahe pak sartono. Sapa sing kenal pak Sartono?(takon nang ngarepe). Pak Sartono sing nyiptakna lagu Himne Guru judule ‘’Pahlawan tanpa tanda jasa’’.Yen esih pada kelingan lagu kue era tau 80 an, sering nemen dinyanyikna sampe saiki tetep dinyanyikna. Istilah pahlawan tanpa jasa dadi ikon sing di sematna nang para guru. Sapa nyangka si pahlawan sing tanpa jasa kue sejatine dialami si nyiptakna lagu himne guru ,pak sartono sang guru karo pencipta lagu ning masa senjane uripe sederhana nemen.
Awit ngajar dadi guru music taun 1978 sampe pensiun taun 2002, pak sartono tetap nyandang guru honorer. Pak Sartono tetep nyandang guru honorer. Pak Sartono ora due gaji pensiun, sebabe statuse dudu guru PNS. Urip serba kesempitan, ora nggawe Pak Sartono ngratapi nasib.
(Ceritakna kisahe pak Sartono karo mbludag-mbludag,kesel ngos ngosan).
Lah kue sedulur-sedulur kisahe pak sartono sang pahlawan tanpa tanda jasa. Guru kue ya pahlawan, tapi sawise berbakti karo ngabdi ora secuil be tanda jasa nempel nang guru, ora kaya polisi apa tentara.
(meneng, ampleng, mikirna nasib awake dewek karo nikmati udud)
Nyong sadar, akeh ora enake dari pada enake,,pan anjog kapan enyong kaya kiye trus,,,umur nambah tua, kebutuhan akeh sing kudu diutamakna.Nyong kelingan karo wong tuane enyong,,melas wis pada  tua, tenagane ora kaya mbiyen, nganti saiki durung nyenengna. Hartane wongtua wis ludes nggo mbiayayani kuliahe enyong. Saiki maning adine enyong kas lulus SMA. Kudu mikir nggo biayani kuliahe. Apa ya bisa ?...ma….mak….pak….pak….( ndeleng nang foto,,,njukut foto, ngomong karo foto)
(merenung,,,meneng, ampleng, mateni rokoke,,,nangis,,,)
Enyong njaluk ngapurane mak,pak,,,,,enyong drung bisa nyenengna,,,,enyong wis kerja keras,,,tapi anake koen kiye ora berguna,,,anake koen guru,,,,kaya kiye nasib dadi guru. Meski katone wibawane gede tapi kaya kue hasile…
enyong kelingan karo wong tuane enyong,,,,kelingan karo petuahe, gemiyen waktu enyong cilik esih kelingan, wong tuane enyong yen wayahe panturu nein pandangna..’’ tong,,,,mbesuk yen gede dadi wong sing pinter,,dadi wong sing bisa berguna nang masyarakat karo negara,,,aja dadi kaya bapane koen,,,wong bodo,,oraa sekolah,,,,,kerjane kuli, ora dipandang daning masyakat, akeh-akehe ora diregani… sekolah sing duwur,,,sing priyatin’’..
Kaya kue,,,enyong esih kelingan bae anjog saiki,,,saiki enyong memang diregani daning masyarakat,,,tapi saiki nyong ora diregani daning pemerintae,,,,anake koen drung bisa nein kebahagiaan…
( mengangis,,,,tetembangan )
Puk ipuk imbang-imbang kasur empuk mambune kembang          
Kembang apa? Kembang melati,,,mbesuk gede sing ati-ati.
Puk ipuk imbang –imbang kasur empuk mambune wangi
Wangi apa? Wangi kasturi. Mbesuk gede kudu bisa ngabdi,,
Ngampurane ma…….njaluk maape ma,,,,,( nangis karo Nembang,,suara ilang diulang ulang )
Lampune mati,,,peteng,,,,ampleng…..laka suara sijisijia. Lampu murub,,,,nang nduwure Nawir.Wis gagah siap mangkat nang sekolahan.

Enyong tetep mlaku,mlaku nang dalane dewek.
Enyong Nawir ,nyong guru,,,tetep ngabdi ngggo negarane enyong.
Enyong pahlawan,,,tanpa tanda jasa..




RAMPUNG
21 Februari 2013
================================================================================
Naskah kiye nggo keperluan Festival Monolog Bahasa Jawa Tingkat Nasional nang UNNES tanggal 23-24 Maret 2013.
Komunitas Bebrayan Tegal
Jln. Sangir No. 1 Kota Tegal                                                                                                      
( Kompleks Kampung Seni PAI Tegal )
HP: Moh. Yasykur Arif, S.Pd ( 081902364446 )

       Seful Mu’min, S.Pd ( 085642725014 )

Selasa, 13 November 2012

cerpenku : Keringat Batu Kapur

Jawaban Renungan Malam diantara pertanyaan


MENJAWAB PERTANYAAN ATAS KEGELISAHAN RENUNGAN MALAM
 TEATER MATAHARI
3 November 2012

Setelah saya cermati mengenai materi Apresiasi Seni Teater pada malam renungan ‘’ Teater Matahari SMK Muhammadiyah Slawi ‘’, sangat menukik pikiran saya  untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan para peserta renungan.
Dalam artikel yang saya buat dengan judul Apresiasi Seni Teater menerangkan bahwa bentuk apresiasi teater dapat terjadi bila ada sebuah interaksi.
Beberapa pertanyaan yang diajukan hampir sama arah pertanyaannya. Namun saya akan menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ditawarkan yaitu mengenai apresiasi teater, diantaranya:

Bagaimana cara mengapresiasikan teater dengan benar ?
Jawaban : Cara mengapresiasikan teater dengan benar dapat dilakukan dengan memulai pada pikiran kita selaku apresiator. Pikiran kita mencoba merefleksi atas sebuah pementasan teater dengan berlahan. Menghargai setiap peristiwa teater dengan tahap akhir mengevalusi sebuah proses teater.

Dari berbagai pertanyaan, hanya pertanyaan diatas yang ada kaitanya dengan Apresiasi Seni Teater, maka dengan ini, saya mohon maaf belum dapat menjawab semua pertanyaan yang lain. Karena pertanyaan yang lain mengacu pada sejarah teater dan manajemen teater.
Mudah-mudahan penjelasan diatas dapat menjawab atas kegelisahn yang ada.
Terimakasih.